Logo
Cosplayer : @michaelaldeo

Fenomena Cosplay Sebagai Tren FOMO di Kalangan Anak Muda, Hanya Sekadar Ikut-Ikutan?

  • Hobby
  • Alfin Ardiansyah
  • 01 Oct 2024

Cosplay telah menjadi salah satu hobi yang semakin populer di kalangan anak muda, terutama dengan berkembangnya komunitas cosplay dan acara pop culture yang semakin sering diadakan. Namun, belakangan ini muncul fenomena di mana banyak anak muda terlibat dalam cosplay tanpa pemahaman mendalam tentang karakter yang mereka perankan. Fenomena ini sering disebut sebagai bagian dari FOMO (Fear of Missing Out), yaitu rasa takut ketinggalan tren. Akibatnya, banyak dari mereka yang sekadar ber-cosplay tanpa memahami karakter atau latar belakang cerita yang mereka perankan.

Baca juga : Perbedaan Cosplay & Cosplayer

Apa Itu FOMO dan Bagaimana Pengaruhnya Terhadap Cosplay?

FOMO adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan ketakutan seseorang akan ketinggalan tren atau aktivitas sosial yang sedang populer. Dalam konteks cosplay, FOMO di hobby cosplay ini dapat diartikan sebagai keinginan untuk ikut serta dalam tren cosplay tanpa benar-benar memahami atau menyukai karakter yang diperankan. Banyak anak muda terjun ke dunia cosplay karena merasa "harus" ikut serta demi mendapatkan pengakuan atau popularitas, bukan karena mereka benar-benar tertarik pada karakter atau cerita di balik kostum tersebut.

Dampak FOMO dalam Dunia Cosplay:

  • Kurangnya Pendalaman Karakter: Anak muda yang terlibat dalam cosplay karena FOMO cenderung tidak mendalami karakter yang mereka perankan. Mereka mungkin hanya memilih karakter yang sedang populer di media sosial atau acara tertentu, tanpa mengetahui asal-usul atau sifat asli dari karakter tersebut.
  • Cosplay Sebagai Sekadar Tren Fashion: Bagi sebagian anak muda, cosplay lebih dianggap sebagai bagian dari tren fashion ketimbang seni peran. Kostum dipakai hanya untuk berfoto atau tampil gaya tanpa ada usaha untuk memerankan karakter dengan baik.
  • Popularitas di Media Sosial: Cosplay sering kali dijadikan alat untuk meningkatkan jumlah pengikut di media sosial. Banyak anak muda yang terjun ke dunia cosplay hanya untuk mendapatkan pengakuan, like, atau komentar positif di platform seperti Instagram atau TikTok.

Tidak Mengerti Nama atau Latar Belakang Karakter

Salah satu hal yang sering terlihat dalam fenomena FOMO cosplay adalah ketidaktahuan cosplayer terhadap karakter yang mereka perankan. Mereka mungkin hanya mengenal karakter dari gambar yang viral di internet atau dari tren yang sedang berlangsung tanpa tahu detail tentang anime, manga, atau game yang menjadi asal karakter tersebut. Hal ini membuat cosplay kehilangan esensi utamanya, yaitu menghormati dan memerankan karakter sesuai dengan sumber aslinya.

Beberapa Alasan Mengapa Hal Ini Terjadi:

  • Pengaruh Media Sosial: Tren cosplay di media sosial sering kali mendorong orang untuk ikut-ikutan tanpa riset atau minat mendalam. Anak muda lebih tertarik pada tampilan visual karakter daripada mempelajari cerita atau sifat dari karakter tersebut.
  • Kurangnya Waktu dan Dedikasi: Cosplay yang berkualitas membutuhkan waktu, usaha, dan dedikasi untuk memahami karakter, membuat kostum, dan melatih ekspresi serta gerakan. Banyak anak muda yang memilih jalan pintas dengan membeli kostum jadi tanpa benar-benar memahami detail karakternya.
  • Komunitas yang Berorientasi Tren: Dalam beberapa kasus, komunitas cosplay yang ada lebih menekankan pada popularitas daripada kualitas. Hal ini menyebabkan anak muda merasa cukup hanya dengan ikut-ikutan tren untuk bisa diterima di komunitas tersebut.

Konsekuensi dari Cosplay FOMO

Cosplay yang dilakukan hanya karena FOMO atau sekadar ikut-ikutan dapat berdampak pada komunitas cosplay secara keseluruhan. Meskipun tidak ada aturan baku dalam cosplay, mengabaikan esensi karakter dan hanya fokus pada penampilan visual dapat menurunkan apresiasi terhadap seni cosplay itu sendiri.

Beberapa Konsekuensi yang Muncul:

  • Menurunnya Standar Kualitas Cosplay: Ketika semakin banyak cosplayer yang tidak mendalami karakternya, standar kualitas cosplay secara umum dapat menurun. Alih-alih mengedepankan kreativitas dan kemampuan dalam memerankan karakter, cosplay hanya dianggap sebagai pameran kostum belaka.
  • Kurangnya Penghormatan pada Karakter: Cosplay seharusnya menjadi bentuk penghargaan terhadap karakter yang diperankan. Ketika seseorang tidak mengenal atau memahami karakter yang ia perankan, penghargaan ini hilang dan karakter hanya dijadikan objek visual tanpa makna.
  • Menyusutnya Komunitas Cosplayer Berkualitas: Para cosplayer yang benar-benar berkomitmen terhadap seni cosplay mungkin merasa terpinggirkan ketika tren FOMO lebih dominan. Mereka yang mendalami karakter dengan sungguh-sungguh bisa kehilangan motivasi karena komunitas lebih menghargai popularitas dibandingkan dedikasi.

Bagaimana Mengatasi Fenomena FOMO dalam Cosplay?

Untuk mengembalikan esensi dari cosplay dan menjaga agar seni ini tetap dihargai, penting bagi komunitas cosplay dan para cosplayer untuk mulai meningkatkan kesadaran tentang pentingnya mendalami karakter. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

  • Edukasi Tentang Cosplay: Mengadakan workshop atau seminar tentang sejarah cosplay, cara mendalami karakter, dan teknik pembuatan kostum dapat membantu anak muda memahami bahwa cosplay lebih dari sekadar tren visual.
  • Penghargaan untuk Cosplay Berkualitas: Dalam kompetisi atau acara cosplay, lebih baik untuk memberikan penghargaan yang lebih besar kepada mereka yang benar-benar memerankan karakter dengan baik, bukan hanya berdasarkan popularitas atau tampilan kostum saja.
  • Mengajak untuk Mendalami Karakter: Mendorong cosplayer untuk menonton, membaca, atau bermain game dari mana karakter yang mereka pilih berasal, sehingga mereka bisa lebih memahami dan memerankan karakter tersebut dengan lebih baik.

Fenomena cosplay FOMO di kalangan anak muda menandakan bahwa tren dan popularitas sering kali mengalahkan esensi dari seni cosplay itu sendiri. Meskipun tidak salah untuk mengikuti tren, penting bagi para cosplayer untuk tetap menghargai dan mendalami karakter yang mereka perankan. Dengan begitu, cosplay tidak hanya menjadi ajang pamer kostum, tetapi juga sebagai bentuk penghormatan terhadap dunia fiksi dan karakter yang dicintai banyak orang. Baca Artikel menarik lainya hanya di RuangBacaku